Persiapan yang diperlukan sebelum mendaki gunung

Mendaki gunung merupakan olah raga yang disukai oleh banyak orang. Selain untuk tujuan berolah raga, mendaki juga dilakukan karna merupakan sarana penyalur hobi, sekedar rekreasi, penelitian, dan
lain-lain.

Olah raga yang tergolong cukup ekstrim ini, dirasa oleh para pendaki dapat memacu adrenalin yang tinggi. Tidak sembarang orang dapat melakukan olah raga ini. Karena memerlukan pengetahuan petualangan yang baik, ketahanan fisik yang baik pula, dan persiapan yang matang.

Berikut merupakan persiapan-persiapan yang perlu dilakukan para pendaki sebelum melaksanakan pendakian :

1. Tempat dan Waktu

Tempat merupakan faktor penting dimana pelaksanaan suatu kegiatan dilangsungkan. Sebelum melaksanakan pendakian, kita terlebih dahulu memilih tempat mana yang akan kita daki. Untuk pendaki pemula, sebaiknya kita pelajari dulu cara-cara mendaki, pelajari medan yang akan kita daki, dan sebaiknya memilih mendaki gunung-gunung yang tidak terlalu tinggi dan susah dulu, demi menjaga keamanan dan keselamatan para pendaki. Namun untuk para pendaki yang sudah profesiaonal juga jangan gegabah, muskipun sudah mahir kita juga harus mengatahui / mempelajari karakteristik gnung yang akan kita daki terlebih dahulu, apakah aman atau tidak.

Waktu pendakian juga harus kita persiapkan jauh hari sebelum pendakian, minimal satu minggu sebelum pendakian. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Mendadaknya waktu pendakian yang dapat membuat kurangnya persiapan pendakian, atau pembatalan pendakian karena ada urusan yang lebih mendesak, dan lain-lain. Hal tersebut pasti membuat kita kecewa nantinya.

2. Kesehatan

Kesehatan sangat mempengaruhi lancar tidaknya suatu kegiatan. Apalagi olah raga mendaki gunung yang terbilang ekstim. Kesehatan sngat diperlukan. Jika kita mendaki dalam keadaan yang kurang sehat, pasti nanti perjalanan akan terhambat, tidak bisa menikmati pemandangan, bertambah buruknya kondisi tubuh, merepotkan orang lain, dan yang paling fatal adalah kematian. Untuk mencegah hal-hal tersebut kita harus membiasakan diri dengan hidup sehat. Seperti makan makanan bergizi secara teratur, tidur yang cukup, olah raga rutin, dan yang terpenting tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu kesehatan tubuh kita.

3. Logistik

Logistik atau makanan yang akan kita bawa haruslah cukup. Cukup itu mencakup cukup gizi, cukup mudah dan praktis dibawa, dan cukup sebagai sumber kehidupan kita pada saat berada di gunung. Nilai gizi yang terkandung dalam amakanan yang kita bawa harus ada, karena gizi seimbang membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Kemudian makanan yang kita bawa praktis ketika dibawa atau tidak, karna dapat merepotka ketika membawa terlalu banyak. Misalkan mie instan, roti tawar, snack, dan lain-lain. Selain cukup gizi dan praktis, kita juga harus cukup jumlah byang dibawa. Jngan sampai nanti diperjalanan kita kehabisan bekal. Jadi usahakan jika membawa makanan lebih sedikit dari perencanan, sebagai pengantisipasian ketika kehabisan bekal nantiya. Banyak pendaki yang kehabisan bekal di perjalanan, itu dikarenakan mereka tidak menyiapkanya secara benar-benar makanan yang harus mereka bawa.

4. Alat-alat pendakian

Alat-alat daki yang diperlukan lumayan banyak, baik untuk kelompok maupun pribadi. Alat pendakian umumnya digunakan sebagai penunjang kebutuhan pada saat mendaki. Alat-alat individu misalkan carrier untuk membawa barang barang, sepatu atau sandal gunung, pakaian hangat, senter, masker, kantong tangan, tongkat hiking, dan lain-lain. Alat-alat kelompok misalkan tenda, kompor, nesting, lampu tenda, matras dan lain-lain.

5. Peralatan P3K

Peralatan P3K ini perlu kita bawa ketika mendaki. Supaya dapat mencegah atau memberi pertolongan pertama saat mengalami cedera. P3K ini misalkan obat merah, antiseptik, plester, perban, kasa seteril, obat masuk angin, obat penurun panas, flu dan lain-lain. Jadi P3K tetep harus dibawa ya, supaya dapat membantu.

Hanya itu yang dapat kami sampaikan.Bila ada kata-kata yang kurang berkenan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih, semoga bermanfaat.