Pertolongan pertama, yang sering disingkat PP ini merupakan suatu tindakan pertolongan segera pada korban yang mengalami sakit atau cidera secara mendadak sebelum
korban dirujuk kefasilitas kesehatan terdekaat. PP bertujuan untuk menyelamatkan jiwa korban agar tidak meninggal ditempat, mencegah cacat, memberi rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan. Lantas siapa si yang disebut penolong pertama?. Penolong pertama ialah
penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian yang memiliki kemampuan dan terlatih dalampenanganan medis dasar atau kedaruratan. Penolong pertama berkewajiban mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain, meminta bantuan kepada yang lebih ahli, memberi pertolongan kepada korban dengan cepat dan tepat sesuai keadaan korban, serta maembantu pelaku PP yang lain.
Ketika kita melakukan PP kita harus mengutamakan keselamatan diei sendiri, oleh karena itu kita memerlukan alat perlindungan diri (APD). APD merupakan alat yang digunakan untuk melindungi diri agar tidak tertular penyakit. APD contohnya yaitu :
Sarung tangan lateks
Masker penolong
Kacamata pelindung
Selain APD kita juga memerlukan beberapa alat pembantu pertolongan. Misalnya:
Kasa steril
Pembalut gulung / perban
Plester
Gunting pembalut
Bidai
Pinset
Senter
Dan selimut
Ketika menemukan korban yang perlu kita lakukan pertama kali adalah menilai keadaan. Tindakan penilaian ini terdiri dari :
1. Penilaian keadaan
Ketika tiba ditempat kejadian yang harus dilakukan pertama kali adalah menilai keadaan sekitar apakah dalam keadaan aman atau tidak. Jika tidak hendaknya kita tunggu atau meminta bantuan kepada orang dewasa untuk mengangamankannya .
2. Penilaian dini
Langkah ini digunakan untuk mengetahui korban mengalami sakit atau cidera. Adapun cara untuk mengetahuinya sebagai berikut :
a. Memeriksa respon. Ada empat tingkatan respon, yaitu respon awas, suara, nyeri, dan tidak respon,
b. Memastikan jalan nafas terbuka dengan baik, jika tidak respon gunakanlah teknik angkat dagu tekan dahi,
c. Kemudian nilai pernafasanya dengan cara lihat, dengar, dan rasakan (LDR),
d. Menilai denyut nadi. Dengan cara jika sadar rabalah nadi pergelangan tangan (radialis). Namun jika tidak sadar rabalah nadi pada leher (karotis)
e. Hubungi bantuan. Kita bisa meminta bantuan orang lain atau melakukanya dengan menghubungi tenaga medis.
3. Pemeriksaan fisik
Periksa apakah ada tanda perubahan fisik seperti perubahan bentuk , luka terbuka, nyeri dan bengkak (PLNB).
Kemudian ada pemeriksaan lebih mendetail tentang fisik, dari ujung kepala sampai ujung kaki.
a. Kepala meliputi telinga, hidung, mata, dan mulut
b. Lrher
c. Dada
d. Perut
e. Punggung
f. Panggul
g. Anggots gerak atas dan bawah, selain dengan PLNB juga menggunakan gerakan sensasi dansirkulasi.
Cara penanganan cidera (luka) setelah melakukan berbagai pemeriksaan pada korban :
Eit, sebelum itu kita harus memahami tentang luka, karena tak kenal maka tak paham kan.....
Baik kita mulai dari pengertian, luka merupakan rusaknya jaringan lunak baik didalam maupun luar bagian tubuh. Ada 2 klasifikasi tentang luka, yaitu :
1. Luka tertutup, yaitu bila darah tidak terlihat. Contohnya memar, benjol, dan remuk
2. Luka terbuka. Pada umumnya terjadi pada jaringan lunak, darah keluar dari pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Contohnya luka sayat, luka lecet, luka robek, luka tusuk, luka sobek, dan lain-lain.
Kemudian ada alat alat untuk menangani luka. Ketika ada luka kita perlu menutupnya dengan berbagai media, seperti kasa steril, penutup kain kasa, penutup berperekat, dan lain-lain. Prnutup ini bertujuan untuk membantu menghentikan perdarahan, dan mencegah kuman masuk ke dalam luka.
Kemudian ada pembalut luka. Yang difungsikan sebagai penekan untuk menghentikan perdarahan. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya, dan menjadi penompang tubuh yang cidera. Contoh pembalut luka yaitu pembalut gulung (perban), pembalut segitiga (mitela), dan pembalut rekat (plester).
Berikut penjelasan tentang pedoman menutup dan membalut luka.
pedoman menutup luka :
1. Penutup luka harus menutupi seluruh permukaan luka
2. Bersihkan luka sebelum di tutup
Pedoman membalut luka
1. Jangan membalut terlalu kencang ataupun longgar,
2. Jangan membiarkan ujung sisa pembalut luka terurai,
3. Khusus pada anggota gerak dilakukan dari bawah kearah jantung
Penanganan luka terbuka :
1. Pastikan daerah luka terlihat
2. Bersihkan daerah sekitar luka
3. Cegah terjadinya infeksi
4. Lakukan penutupan luka dan pembalutan luka
5. Baringkan dan tenangkan korban
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
Penanganan luka tertutup :
1. Beri kompres dingin pada memar
2. Tekan memar menggunakan kompres dingin
3. Bila terjadi pada alat gerak maka tinggikan lebih tinggi dari jantung.